Jumat, April 25

buletin gema edisi 09

REFLEKSI AKHIR TAHUN 2007
(bagian 2)
POTRET BURAM BANGSA INDONESIA

Tahun 2007 telah berakhir, dan fajar tahun 2008 sudah datang. Akan tetapi anehnya banyak masyarakat yang menyambut pergantian tahun tersebut dengan suka cita, padahal kalau kita menyadari kondisi bangsa Indonesia saat ini tentunya kita akan menangis. Sebab banyak sekali persoalan yang menimpa bangsa ini. Diantaranya :

1. Kemiskinan dan Kesejahteraan Rakyat

Selama tahun 2007, kondisi kesejahteraan rakyat secara umum masih memprihatinkan. Jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, dan tidak mengalami perubahan secara signifikan meski berbagai usaha telah dilakukan. Malah menurut BPS, jumlah rakyat miskin di tahun 2006 meningkat menjadi 39,05 juta orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 35 juta orang. Di tahun 2007, meski pemerintah melalui BPS mengumumkan jumlah penduduk miskin turun menjadi 37,17 juta orang atau 16,58 persen dari total penduduk Indonesia selama periode bulan Maret 2006 sampai dengan Maret 2007, tapi Bank Dunia menyatakan jumlah penduduk miskin di Indonesia tetap di atas 100 juta orang atau 42,6%. Ini didasarkan pada perhitungan penduduk yang hidup dengan penghasilan di bawah USD 2/hari/orang, dari jumlah penduduk Indonesia 232,9 juta orang pada 2007 dan 236,4 juta orang pada 2008.

2. Korupsi
Korupsi masih menjadi problem akut buat Indonesia. Korupsi telah merusak sendi-sendi utama kehidupan bernegara, di antaranya membuat kebijakan pemerintah tidak berjalan optimal. Demikian ganasnya korupsi di Indonesia, dana bantuan bencana dan bantuan untuk orang miskin, seperti raskin (beras untuk orang miskin), juga dikorup.

3. Kusamnya perpolitikan Indonesia
Lembaga Survei Indonesia menemukan bahwa kepuasan publik terhadap pemerintah dalam 3 tahun terakhir terus menurun dari 80% di bulan November 2004 hingga menjadi 54% di bulan Oktober 2007. Sentimen elektoral terhadap presiden SBY juga turun dari sebesar 47% pada Oktober 2006 menjadi 33% pada Oktober 2007. Pemilihan kepala daerah secara langsung yang semula diharapkan akan lebih aspiratif, ternyata tidak. Pilkada dengan calon dari partai pada kenyataannya hanya meloloskan calon yang punya uang. Dalam jajak pendapat Kompas diketahui praktik politik uang dalam proses pencalonan dalam pilkada sangat parah (53,5%), ketidakyakinan kepala daerah mampu memberantas korupsi (66,6%), calon kepala daerah tidak bebas dari politik uang (73,8%). Ini sebagai bukti lagi, 'pesta demokrasi' hanyalah industri politik. Hakikat demokrasi adalah pemerintahan atas dasar uang.

4. Ancaman Disintegrasi
Selain kusamnya perpolitikan, Indonesia juga terus diancam disintegrasi. Hal ini tampak saat bendera Republik Maluku Selatan (RMS) berkibar di depan Presiden di Maluku. Begitu juga, bendera Bintang Kejora muncul dalam Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua. Ribuan orang hadir berteriak 'Merdeka …!'
Masalah disintegrasi sejatinya dilihat dari tiga sisi. Pertama, kezhaliman dan ketidakadilan penguasa. Kini, mayoritas rakyat hidup dalam himpitan berbagai kesulitan. Otonomi daerah hanya mengalihkan korupsi dari pusat ke daerah. Kedua, ketika rakyat merasa diperlakukan tidak adil, bertemulah dengan gagasan HAM, kebebasan, otonomi daerah, dan lain-lain yang dipandang sebagai penyelamat. Ketiga, adanya tangan-tangan asing yang ingin memecah belah Indonesia.

5. Intervensi Asing
Sementara itu, politik luar negeri Indonesia sepanjang tahun 2007 semakin meninggalkan prinsip 'bebas dan aktif'. Beberapa kebijakan luar negeri yang diambil justru semakin menunjukkan Indonesia lebih berkiblat pada kepentingan Barat terutama AS dan sekutunya. Sikap untuk tidak bertentangan dengan kepentingan AS pun tampak menonjol dalam polugri Indonesia. Idealisme seperti anti penjajahan, anti ketidakadilan dan kedzaliman dalam polugri Indonesia kemudian hanya sekedar retorika. Ironisnya, polugri Indonesia yang seharusnya untuk kepentingan rakyat Indonesia, dalam banyak hal malah merugikan Indonesia.
Polugri Indonesia yang berkiblat ke Barat juga tampak dalam sikap Indonesia yang mengekor begitu saja dalam program perang melawan terorisme AS. Padahal semakin jelas bahwa ini tidak lain untuk memerangi Islam dan umat Islam. Sebagaimana telah banyak dipahami, perang terhadap terorisme ini adalah salah satu cara baru AS dan sekutunya untuk menjaga dominasinya atas dunia, khususnya Dunia Islam, setelah musuh utama mereka, yakni komunisme, berhasil diruntuhkan.

6. Aliran Sesat
Setelah Lia Eden dan Ahmadiyah, pada tahun 2007 umat Islam Indonesia dikejutkan dengan munculnya aliran baru bernama al Qiyadah al Islamiyyah, di mana pemimpinnya, Ahmad Mossadeq, mengaku sebagai nabi. Aliran ini meyakini Mossadeq menerima wahyu kemudian dituangkan dalam buku “Ruhul Qudus yang Turun kepada Al-Masih Al-Maw'ud”. Edisi pertama buku ini diterbitkan pada Februari 2007. Jadi, baru saja 'diturunkan'. Ajaran dari aliran ini hendak menyatukan Islam, Yahudi, dan Kristen. Mereka menamainya dengan millah Ibrahim, dan meyakini bahwa agama yang diridloi Allah itu bukan Islam melainkan agama Hanafiyah, yakni millah Ibrahim tadi. Bahkan dalam buku “Al-Masih Al-maw'ud dan Ruhul Qudus dalam Perspektif Taurat, Injil, dan Al-Quran” yang juga dipandang hasil bimbingan roh kudus, salah satu bagiannya mereka nyatakan ditulis oleh seorang Kristolog yang menggali sumber-sumbernya dari Bibel. Wajar, kalau hasilnya adalah sinkretisme antar tiga agama. Sekalipun mengingkari dan banyak menakwilkan al-Quran, menolak isi al-Quran, dan mengingkari sorga dan sebagainya,

7. Isu Pemanasan Global
Tanggal 3 hingga 14 Desember 2007 berlangsung konvensi/Pertemuan antar Pihak (Conference of Parties / Meeting of Parties) tingkat tinggi di Bali yang diadakan oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Pertemuan ini diharapkan dapat mengevaluasi Protokol Kyoto yang dibuat tahun 1997, yang ditandatangani untuk mengurangi kadar CO2 guna mencegah pemanasan global. Tentu saja, upaya mencegah pemanasan global harus dilakukan. Namun, ada hal yang penting menjadi catatan. gerakan pelestarian hutan dan penanaman pohon terus digalakkan. Namun, hutan diserahkan kepada swasta. Penebangan hutan terus dilakukan. Ilegal logging pun tak kunjung selesai. Dalam 12 tahun saja (1991-2003), Indonesia sudah kehilangan 68 juta hektar hutan, atau sekitar 10 hektar per menit! Bayangkan, hutan seluas 15x lapangan bola lenyap setiap menit! Ini akibat sistem kapitalisme yang tidak mengenal hutan sebagai milik umum. Padahal dalam Islam hutan tersebut harus dikelola oleh Negara dan hasilnya untuk kepentingan rakyat banyak.

8. Pendidikan
Pendidikan sedang dikapitalisasi dan diliberalisasi. Pembahasan RUU Badan Hukum Pendidikan (BHP) telah selesai dan siap diujipublikan akhir 2007. Privatisasi pendidikan melalui BHMN/BHP membawa konsekuensi berupa pengelolalan lembaga/instansi pendidikan yang lebih otonom. Jika sebelumnya pengelolaan lembaga/instansi pendidikan khususnya negeri didominasi oleh pemerintah, maka dengan adanya privatisasi lembaga/instansi pendidikan memiliki kewenangan yang lebih dalam mengelola lembaganya.
Anggaran pendidikan yang ditetapkan 20%, pada 2007 hanya Rp 90.10 triliun (11.8% dari APBN). Kini, peran pemerintah dalam pendidikan terus dikurangi, termasuk masalah dana. Konsekuensinya dana diambil dari masyarakat (SPP dan non-SPP). Sebagai contoh, ITB tahun 2007 butuh Rp 392 miliar, untuk itu diberlakukan SPP reguler 2006/2007 Rp 3.25 juta/semester; Sekolah Bisnis Manajemen dikenakan Rp 625.000,00/SKS. Fakultas Kedokteran salah satu PT di Jawa memungut Rp250 juta 1 milyar. Kalau ini terus berlanjut maka orang miskin 'dilarang sekolah'. Kapitalisasi dan liberalisasi ini berlaku mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Kalaupun diterapkan subsidi silang, berapa banyak orang 'kaya' yang dapat menanggung? Bukankah ini sebuah diskriminasi? Prakteknya, tidak menunjukkan hal tersebut. Ketika dana dari pemerintah minim, kampus dijadikan alat untuk menghasilkan uang, atau dana berasal dari pinjaman asing. Akibatnya, terjadi ketergantungan dana pada pihak asing, khususnya Bank Dunia dan ADB. Hal ini menciptakan 'penjajahan' kurikulum, kultur, dan isi otak. Akibatnya, rakyat menjadi kuli di negerinya sendiri.
Sejatinya, pendidikan gratis untuk semua. Kurikulum berbasis pada kultur/tsqafah yang sesuai dengan Islam; sains dan teknologi disesuaikan dengan perkembangan; otonomi dilakukan dalam administrasi, pendidikan dan research oleh satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas, dan untuk mewujudkan akuntabilitas, transparansi, penjaminan mutu, layanan prima, non-diskriminasi, dan lain-lain dilaksanakan tanpa perlu kapitalisasi atau komersialisasi.

Khatimah
Berbagai bentuk kedzaliman sepenuhnya terjadi karena pilihan manusia dalam menata berbagai aspek kehidupan. Pemimpin yang tidak amanah dan sistem yang buruk, yakni sistem Kapitalisme dan Sekularisme ditambah lemahnya moralitas individu telah terbukti menjadi pangkal munculnya persoalan di atas. Karena itu, bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Allah dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu.
Di sinilah esensi seruan Selamatkan Indonesia dengan Syariah. Karena hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh orang amanah saja Indonesia benar-benar bisa menjadi baik. Dengan sistem ini pula terdapat nilai transedental dalam setiap aktifitas sehari-hari yang akan membentengi setiap orang agar bekerja ikhlas, tidak terkontaminasi oleh kepentingan pribadi, golongan maupun asing. Memiliki paradigma yang jelas bahwa memimpin adalah amanah dari Allah dan syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan, mengentaskan kemiskinan, menghindari korupsi, menolak intervensi, menghapus pornografi dan pornoaksi, serta mewujudkan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta, sedemikian kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi. Insya Allah



Curhat Revolusi
ER-ES-EM

Rev , gue punya cerita baru nih. Ceritanya lucu banget lho rev, tapi juga bikin gue merinding. Loe mo dengarin gue kan..! begini rev : Waktu kami sama-sama naik kendaraan umum, dia duduk disamping kanan gue. rambut lurusnya tertiup angin yang berhembus dari arah luar jendela. Lalu dia merapihkannya. Namun rambutnya masih berantakan. “ coba kamu tutup jendelanya, baru rapihkan rambut lurusmu”. (Bisiku lirih).
Waktu kami akan turun, dia menarik kaos bagian belakang agar dapat menutupi bawah punggung. dia juga menarik kaos bagian depan, entah apa yang akan dia tutupi kala itu. “coba kamu tutupi seluruh tubuhmu dengan kain layak pakai, kamu kan jadi gak repot tarik sana-sini” (bentakku dalam hati). Lalu kami berpisah tanpa pamit satu sama lain, karena kami memang tidak saling kenal, wee..ee….!!!
Eh.. tau ga rev, Sekarang pun masih banyak orang-orang yang melakukan hal yang sia-sia kayak dia. Mereka gak sadar permasalah yang mereka hadapi. Mereka juga menganggap pemimpin yang tidak amanah sebagai biang keroknya. Sehingga mereka selalu berharap pada pergantian pemimpin yang baru akan bisa membawa kearah yang lebih baik. Mereka gak sadar bahwa pemimpin hanyalah menjalankan system yang sudah ada, yakni system demokrasi-sekuler-kapitalis yang kebobrokannya sudah Nampak nyata. Sama seperti dia yang gak sadar bahwa rambutnya berantakan akibat jendela yang terbuka.
Mereka juga menduga ketimpangan dalam penerapan hukum adalah masalah yang mereka hadapi. Sehingga mereka menuntut supremasi hukum ditegakkan. Mereka gak berpikir bahwa hukum itu sendirilah yang bermasalah, karna lahir dari system yang bermasalah pula. Sama seperti dia yang gak sadar bahwa kaos adiknya itulah yang jadi masalahnya.
Rev, Kamu tau gak slogan mereka. Reformasi sampai mati katanya. Mereka gak sadar sampai matipun masalahnya tidak akan selesai, kalo menyelesaikan masalah yang merupakan buah dari system yang menyebabkan masalah tersebut. Artinya bahwa permasalahan yang begitu banyak sekarang (seperti kemiskinan, kelaparan, pendidikan tidak bermutu, penjarahan kekayaan oleh perusahan asing, korupsi, pornogafi/aksi, kediktatoran pemimpin dll, dll, dll) adalah akibat system demokarasi yang dianut oleh bangsa ini,
jadi ya lucu kan rev, kalo penyelesaiannya masih berharap pada demokrasi itu juga. Ibaratnya kalo mau nyembuhin penyakit Harus pake obat, tapI kok mereka malah nyari obatnya disumber penyakit. Mereka masih berharap setiap pemilu mudah-an ada perubahan. Padahal mereka sendiri menyaksikan entah sudah berapa kali pemilu digelar tapi toh tidak ada perubahan. Hee..hee..lucu ya, Iyakan rev, kalo emang mereka itu lucu, loe juga ketawa dong rev. masak gue ndiri yang ketawa…!
Kata teman gue sih, demokrasi ini memang dirancang bukan untuk menyelesaikan masalah, tapi untuk memperpanjang masalah, mulai dari pemilu yang saling curang, trus terjadi berbagai kerusuhan, trus setelah memimpin ya korupsi, trus BBM dinaikkan, sembako juga mahal, trus kriminalital meningkat, trus biaya pendidikan melambung tinggi, trus biaya rumah sakit mahal, trus sampai2 nih rev, kemarin ada yang bilang sama mbahnya yang lagi sakit,” mbah jangan mati dulu, soalnya tabungan kita belum cukup. Biaya kuburan sekarang makin mahal. trus mmmm…mm. eh ternyata udah lima tahun rev, trus yaa kampanye (ritual lima tahunan) lagi dong, trus pemilu lagi, trus boongin rakyat lagi, truss, trus balik lagi keatas ya.. dan diuntungkan selalu pihak asing dan para komparadornya,
Padahal Islam adalah system yang sempurna & paripurna. Jadi perjuangan yang seharusnya diusung itu adalah untuk perubahan sistemnya jadi system Islam, jadi system demokrasi busuk ini harus dibuang ketempat sampah lalu ganti pemimpinnya dengan yang paham akan Islam. Yaa…..revolusi, revolusi sampai mati. Mulai saat ini, aku, kamu, dia dan mereka harus melakukan revolusi. Revolusi Sampai Mati.
SMS Pembaca TO :081363753627

Saya dosen UNP (pemerhati issue) tentang agama islam. Apa hadis yang menyuruh umat islam sedunia harus shalat id adha sama dng dimakkah? Menurut sy wukuf tgl 9 zulhijjah. Tgl 9 itu dinegara berbeda bisa jatuh pada hari yang berbeda, krn tgl itu tergantung pada posisi hilal. Jadi tidak tergantung hari apa wukuf.tks from 07517891xxx
Ibadah haji adalah wukuf diarafah (HR tarmidzi). Jika 9 zulhijjah jatuh pada selasa berarti bsk nya rabu 19 des/07 umat islam sedunia melaksanakan shalat id adha 1428H. Krn pedoman id adha adalah terkait dng ibadah haji, bukan pemerintah masing2 negara. sekarang ada isu yg lagi hangat yaitu penerapan syariah dan pendirian kembali khilafah islam, jadi saya harap bapak tidak hanya jadi pemerhati, tapi jg jadi pejuang islam. Kpn2 kita diskusi ya pak..!

Menu id adha thn ini. 1. Kemiskinan meningkat 38 jt (versi indonesia),111 juta orng (versi PBB).2. Indonesia 5 besar terkorup didunia, peringkat 1 asia. Ayo kita entaskan. Slamat hari raya ID. from : SIS 081363438xxx

Tambahan menunya mas...!, kriminalitas , pornografi/aksi meningkat, intervensi asing, penjarahan kekayaan alam kita dll,dlll, dll. Tapi apapun menunya, solusinya tetap syariah dan khilafah.
Salam revolusi ALLAHUAKBAR

Asw. Hi bRo, kPn mo nEg-lahirin eDs 9? Gi nYiaPin PerSaliNany yA..gw suka pembhsan bUlEtin lOe, ntr klo udh nongl jgn lp kampus gw yaH, slm bwt si REVO, gw kngn neh ! (Rvolusi) from 081374201xxx
Wslm. Udh mo ngelahirin, tp biaya operasinya blm cukup, maklm kru GP lg pada kan-ker. Mau ngutang lagi, ogah ah (malu), yg kmren aja blm dibayar. Emang klo mo ngancurin kapitalis kt juga butuh kapital yang ge De jg ya.. Maap ni spa sih? Mas or nona? N kampus lo dimana? Oya si REVO lagi bobok, klo emng kngen sm REVO, ayo sama2 kt bangunin .bangun REVO-lusi ......hidup REVO-lusi....

Komentar GEMA :
Usulan agar kaum muda bangkit untuk memimpin kembali menguat ditengah banyaknya kekecewaan thd pemimpin hari ini yang didominasi kaum tua.
(padek,31/12/07)

Masalahnya bukan tua atau muda, karna siapapun yang memimpin kalau sistemnya masih demokrasi-sekuler ini, niscaya keadaan negara ini tidak akan berubah. Maka harus diganti keduanya. Solusinya dgn Sistem syari’ah dalam naungan khilafah dan mengangkat pemimpin yang amanah. InsyaAllah makmur.

Serba-serbi :
Ø Salam revolusi salam kehancuran demokrasi
Ø System khilafah siap menggantikan system demokrasi
Ø Kampanye syari’ah tidak lima tahun sekalim tapi slama-lamanya
Ø Now or nothing

0 komentar:

Posting Komentar

teriakan suaramu disini!

Silaturahim

TERIAKANMU!!

Mengenai Saya

Foto saya
Secangkir kopi panas revolusi!

FEED

Copyright 2009 | magazineform Theme by templatemodif | supported by grafisae